Skip to main content
Ilustrasi Palestina Hari Ini

Misleading Yang Memalukan: Saksi Sikap Kita Terhadap Muslim Palestina

Ada yang mengatakan: "Isu ne neng media niku palestina iki piye ora aman ora piye piye piye, aman, wong kulo mulih yo utuh kok. Utuh ora keilang opo-opo. Nang mriko aman, nyaman. [isunya di media itu Palestina ini tidak aman. Padahal aman. Orang saya kembali ya utuh kok, tidak kehilangan apa-apa. Di sana aman, nyaman]."

Sungguh ungkapan bermanis muka tersebut cenderung bersayap, bahkan bisa dianggap misleading atau penyesatan informasi yang sangat memalukan. Padahal disana tengah terjadi genosida.

Sebagaimana dikatakan Grand Syaikh Al-Azhar, Prof. Dr. Ahmad Al-Thayyib,

إن ما يحدث في غزة هو إبادة جماعية وليست حربًا

"Sungguh apa yang terjadi di Gaza adalah Genosida, bukan perang."

Tokoh agama harusnya menjelaskan bahwa:

  1. Entitas Israel secara de facto menjajah tanah umat Islam di Palestina di segala penjurunya. Mulai dari Gaza hingga Tepi Barat.
  2. Baitul Maqdis di bawah kontrol penuh tentara Entitas Israel. Jadi keamanan di sana bukan di tangan umat Islam. Opini bahwa wilayah Al Aqsa aman adalah pembodohan. Bagaimana tidak, sementara wilayah tersebut dalam pendudukan penjajah.
  3. Gaza sudah 5 bulan hancur oleh agresi Entitas Israel. Bangunan rata dengan tanah, puluhan ribu nyawa dibantai termasuk anak-anak dan perempuan, puluhan ribu luka-luka, ribuan ditahan, dan jutaan lainnya lari dalam pengungsian serta dalam kondisi kelaparan.
  4. Bantuan yang masuk sangat terbatas dan tidak bisa menyelamatkan mereka dari kelaparan. Sementara fasilitas medis hancur tak bersisa.
  5. Para penguasa negeri Arab dan negeri muslim lainnya tidak berbuat apa-apa untuk membebaskan Palestina dan mengusir penjajah. Padahal mereka memiliki kekuatan militer.
  6. Lembaga-lembaga internasional seperti PBB, OKI, Liga Arab, dll tidak berdaya melawan kekuatan penjajah yang didukung oleh AS dan sekutunya.
  7. Ide-ide manis penjajah seperti HAM, two state solution, dll. hanya menjadi sampah tak berguna. Semua diveto oleh negara-negara adidaya -penjajah.
  8. Persatuan umat merupakan perkara yang wajib, penting dan mendesak. Bersatu dalam satu komando membebaskan Palestina dan mengusir penjajah.

Minimal delapan perkara itulah yang harusnya disampaikan para mubaligh atau tokoh agama. Jika tidak bisa berdiri sebagai pembela, maka janganlah tampil sebagai pengkhianat!

Sumber: Ajengan Yuana Ryan Tresna.

 

Masalah Palestina